Faperta IPB

WhatsApp Image 2021-03-29 at 15.52.01

Tim Fakultas Pertanian IPB Panen Ubi Jalar bersama Petani Desa Cibuntu, Kuningan

NEWS

Tim Fakultas Pertanian IPB Panen Ubi Jalar bersama Petani Desa Cibuntu, Kuningan

Desa Cibuntu merupakan desa penyangga Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) yang berlokasi di Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Sebagai desa penyangga, Desa Cibuntu memiliki potensi pelestarian alam dan lahan pertanian yang subur. Warga desa Cibuntu dikenal kompak dalam melakukan aktivitas pelestarian alam dan kegiatan pertanian. Salah satunya adalah kegiatan pertanian ubi jalar.

Penanaman ubi jalar di Desa Cibuntu menerapkan PGPR (Plant Growth Promoting Rhizhobacteria) yang berasal dari Tanaman Nasional Gunung Ciremai (TNGC). Hal ini berawal dari kelangkaan pupuk subsidi di Desa Cibuntu. TNGC melihat kelangkaan ini sebagai peluang untuk melakukan upaya pengelolaan ekosistem di Desa Cibuntu yang merupakan desa penyangga Taman Nasional dengan memanfaatkan mikroba sebagai pengganti pupuk kimia.

PGPR merupakan bakteri-bakteri yang hidup di sekitar perakaran tanaman. Bakteri tersebut hidup secara berkoloni menyelimuti akar tanaman. Bagi tanaman keberadaan mikroorganisme ini sangat baik, karena bakteri ini memberi keuntungan dalam proses fisiologi tanaman dan pertumbuhannya. Warga Cibuntu menerapkan kombinasi PGPR dengan pupuk kandang untuk menunjang pertumbuhan ubi jalar. Lahan yang digunakan untuk penanaman ubi jalar seluas 70 ha.

Faperta melakukan kunjungan lapang ke Desa Cibuntu yang diwakili oleh Dekan Fakultas Pertanian, Dr. Ir. Sugiyanta, M.Si, Wakil Dekan Bidang Sumberdaya, Kerjasama, dan Pengembangan, Dr. Ir. Suryo Wiyono, M.Sc.Agr, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Dr. Ir. Afra D. N. Makalew, M.Sc, dan Sekretaris Departemen Proteksi Tanaman, Dra Dewi Sartiami, M.Si. Bersamaan dengan kunjungan ini, tim Faperta sekaligus melakukan panen ubi jalar bersama petani Desa Cibuntu.

Petani Desa Cibuntu merasa puas dengan penerapan PGPR untuk penanaman ubi jalar. Menurut mereka, penggunaan PGPR dapat mempercepat masa panen selama 1 bulan dan meningkatkan produksi ubi jalar hingga 2,5 ton. Harapannya, petani dapat secara konsisten memanfaatkan PGPR dan pupuk kandang sebagai input pertanian. Penerapan PGPR dapat menjadi upaya untuk mempertahankan keseimbangan ekosistem di desa penyangga Taman Nasional Gunung Ciremai agar idak rusak karena cemaran dan residu pupuk kimia.