Sejarah

Sejarah

Sejarah Fakultas Pertanian

Pendirian pendidikan tinggi pertanian di Indonesia mempunyai sejarah yang panjang. Kebutuhan akan tenaga pertanian berpendidikan tinggi telah dirasakan sejak awal abad ke-20. Usulan pendiriannya kepada pemerintah Hindia-Belanda disampaikan sejak tahun 1918 kemudian tahun 1926, 1927, dan 1930. Namun, usulan ini selalu ditolak oleh pemerintah Hindia-Belanda, karena siswa yang ingin meneruskan pendidikan tingginya akan melanjutkan studi ke Wageningen University di Negeri Belanda.

Pendudukan Belanda oleh Jerman pada awal 1940 mengakibatkan putusnya hubungan Hindia-Belanda dengan Negeri Belanda. Keadaan ini memicu dibukanya lembaga pendidikan tinggi pertanian. Pada tahun akademik 1940-1941, kuliah tingkat persiapan pendidikan tinggi dimulai di Sekolah Tinggi Kedokteran di Batavia. Suatu komisi pengkajian dibentuk. Berdasarkan hasil kajian itu, Gubernur Jenderal Hindia Belanda mengukuhkan pendirian Fakultas Ilmu Pengetahuan Pertanian (Faculteit van Landbouwwetenschap) melalui keputusan tanggal 31 Oktober No.16 yang berlaku surut ke tanggal 1 September 1941. Akan tetapi, kuliah tingkat persiapan bersama pendidikan tinggi ilmu pertanian telah dimulai tanggal 1 September 1940.

Selama pendudukan Jepang, kegiatan perkuliahan terhenti dan dibuka kembali pada tahun 1946. Pada tahun 1948, rancangan gedung fakultas ilmu pengetahuan pertanian diperlombakan. Pada tanggal 27 April 1952 dilakukan peletakan batu pertama gedung fakultas pertanian IPB oleh Presiden Republik Indonesia Ir. Soekarno. Pada peristiwa itu, Bung Karno menyampaikan pidatonya “Hidup Mati Bangsa Indonesia”.Isi pidato tersebut masih sangat relevan dengan keadaan pertanian pada saat ini, khususnya pangan dan juga dengan pendidikan pertanian itu sendiri. Melalui sejarah yang panjang ini, Fakultas Pertanian IPB telah menjadi perguruan tinggi pertanian berbasis pertanian tropika yang terus mencari dan memberi yang terbaik untuk negeri tercinta ini, Indonesia.

 

SEJARAH FAPERTA IPB

Pidato Ir Soekarno pada peresmian Kampus Baranangsiang, 1952

“Rakjat Indonesia akan mengalami tjelaka, bentjana, malapetaka dalam waktu jang dekat kalau soal makanan rakjat tidak segera dipetjahkan.     Soal persediaan makanan rakjat bagi kita adalah soal hidup atau mati……..”

  1. 1940: Lembaga Pendidikan Tinggi Pertanian (LPTP)  – Landbouwwetenschap 
  2. 1950 LPTP berubah: Fakultas Pertanian, UI  (fakultas tertua)
  3. 1963: Faperta dan FKH memisahkan diri dari UI menjadi IPB
  4. 1984 – 2005: Faperta memiliki 5 Jurusan  (9 PS) yaitu:
  • BDP (PS AGR, HORT, PMTB, ARL)
  • TANAH (PS TNH)
  • HPT (PS HPT)
  • GMSK (PS GMSK)
  • SOSEK (PS AGB, EPS, KPM)
  1. 2005 – sekarang : Faperta memiliki 4 departemen yaitu :
  • Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan
  • Agronomi dan Hortikultura
  • Proteksi Tanaman
  • Arsitektur Lanskap