Faperta IPB

wereng (1) (448 x 298)

PHT (Pengendalian Hama Terpadu) Bio Intensif: Pendekatan Baru dalam Perlindungan Tanaman

NEWS

PHT (Pengendalian Hama Terpadu) Bio Intensif: Pendekatan Baru dalam Perlindungan Tanaman

PHT (Pengendalian Hama Terpadu) Bio Intensif: Pendekatan Baru dalam Perlindungan Tanaman

“Pengendalian hama dan penyakit tanaman pada prosesnya bukan seperti halnya pemadam kebakaran, artinya jika api sudah besar lalu baru dipadamkan. Pengendalian hama dan penyakit tanaman dimulai dari perencanaan.” 

Departemen Proteksi Tanaman (PTN) saat ini dan dalam perkembangan 20 tahun kedepan  sudah banyak menemukan berbagai hama dan penyakit tanaman baru. Di PTN sendiri  paling tidak ditemukan sekitar 19 hama dan penyakit. Hampir 90% penemuan hama dan penyakit banyak ditemukan peneliti (IPB) Institut Pertanian Bogor khususnya di PTN, hama dan penyakit tersebut ditemukan pada tanaman pertanian dan perkebunan. Hal ini tentunya menjadi tantangan dalam mewujudkan keamanan dan ketahanan pangan dari ganguan penyakit.

Saat ini, Departemen Proteksi Tanaman sudah mengembangkan konsepsi Pengendalian Hama Terpadu (PHT Biointesif). PHT Biointensif merupakan sistem pengendalian hama dan penyakit yang mengedepankan pengendalian alami hayati dan pemahaman secara menyeluruh terhadap bioekologi hama/patogen. PHT biointensif meliputi penyehatan tanaman dan penyehatan lingkungan.

Ketua Departemen PTN Dr.Ir. Suryo Wiyono, M.Sc.Agr, mengatakan “PHT Biointensif mendesain langkah-langkah untuk terhindar dari hama, dan jika tanaman  terserang penyakit tidak akan begitu parah. Apa penyebabnya, dan bagaimana agar tanaman terhindar dari berbagai hama dan penyakit pada musim tanam atau periode tumbuh tanaman, Jelasnya.” Salah satu contoh adalah ledakan hama wereng cokelat, ledakan hama wereng pemicunya bisa terjadi karena hampir 70% petani padi di Indonesia menggunakan pestisida yang salah dan bukan peruntukan untuk padi, sehingga ketahanan tanaman akan berkurang. Jika hama dimusnahkan dan mati, maka sebetulnya akan menjadi semakin besar, hama akan beranak pinak. Selain itu, penanaman padi yang terus menerus turut andil besar kemungkinan terjadinya ledakan hama dan penyakit.

Sama halnya dengan penanaman cabai dan bawang secara akumulatif antara musim tanam dan musim panen, jika proses tanam terlalu cepat kemudian proses biologinya belum baik maka pertumbuhan ekosistem seperti komunitas serangga, arthropoda dan predator lainnya akan timbul, kerusakan akan bertambah apabila penggunaan herbisida dan pestisida masih terus dilakukan.

 

Baca selengkapnya di Buletin Faperta IPB