Pakar IPB Sampaikan Strategi Bioprospeksi Indonesia Dalam Bidang Pertanian
Pakar IPB Sampaikan Strategi Bioprospeksi Indonesia Dalam Bidang Pertanian
Selasa, 27 September 2022
Guru Besar IPB, Prof. Dr. Ir. Suryo Wiyono, M.Sc.Agr sampaikan strategi pengelolaan bioprospeksi dalam bidang pertanian sebagai bahan masukan dalam diskusi yang melibatkan berbagai pihak. FGD berlangsung di Kantor Tempo.co di jalan Palmerah Barat No.8 RT 01/RW 10 Palmerah Jakarta Barat.
Bioprospeksi mikrob di Indonesia memiliki masa depan yang sangat cerah untuk mendukung perlindungan tanaman dan pertanian adaptif. Isolat-isolat baru berbagai kelompok mikrob unggul baik bakteri, cendawan, khamir, dan virus perlu terus dieksplorasi dari aneka ragam ekosistem seperti lahan gambut, lahan sulfat masam, rawa, lahan pasir, gunung berapi, lahan bekas tambang, sumber air panas, dataran tinggi, savanna, hutan (virgin forest), hutan bakau, dan ekosistem marine.
Produk turunan mikrob di Indonesia juga mempunyai nilai ekonomi dan sosial yang menjanjikan, seperti antibiotik, enzim, bahan pangan, energi, bahan obat, kosmetik, dan berbagai bahan kimia lainnya. Pengembangan bioprospeksi mikrob ke depan juga harus mencakup produk turunannya. Perlu upaya serius bagi kemitraan pemerintah, swasta dan dunia riset untuk mengembangkan industri bioprospeksi mikrob nasional sehingga bisa menjadi tulang punggung perekonomian bangsa. Berikut beberapa strategi yang disampaikan pada saat FGD:
– Eksplorasi dan penapisan yang bersifat goal oriented, efisien, dan lebih cepat. Hal ini berbeda dengan inventarisasi secara keseluruhan mikrob yang membutuhkan waktu yang lama dan sumberdaya yang besar.
– Sinergi peneliti, pemerintah, swasta dan masyarakat sejak dari awal proses bioprospeksi sehingga arah bioprospeksi ditentukan dari awal
– Prioritas awal adalah produk bioprospeksi untuk solusi bagi permasalahan strategis perlindungan tanaman dan pertanian adaptif.
Pewarta: Ahmad Fauzi Ridwan
Editor : Ridha Rakhman