Faperta IPB

Foto 23 Blok 2 (2304 x 1536)

Kelapa Sawit : Benarkah Rakus Air ?

NEWS

Kelapa Sawit : Benarkah Rakus Air ?

KELAPA SAWIT : BENARKAH RAKUS AIR ?

  Dr. Ir. Dwi Putro Tejo Baskoro, M.Sc.Agr

  Dosen Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan,

  Divisi konservasi Tanah dan Air

  Fakultas Pertanian, IPB

 

Sampai saat sekarang ini pengembangan sektor pertanian masih merupakan salah satu program utama pembangunan ekonomi Indonesia, karena menyangkut sebagian besar hajat hidup rakyat Indonesia. Subsektor yang berperan penting dalam pembangunan sektor pertanian adalah perkebunan dengan salah satu komoditas andalannya adalah kelapa sawit.Kelapa sawit merupakan komoditas andalan dan menjadi primadona di Indonesia karena telah memberikan dampak ekonomi luar biasa baik bagi rakyat maupun bagi pemerintah.

Belakangan ini, pengembangan kelapa sawit banyak mengalami tantangan terutama terkait dengan isu kerusakan lingkungan yang ditimbulkannya. Kelapa sawit dianggap sebagai tanaman yang rakus air sehingga pengembangan kelapa sawit dapat menyebabkan kerusakan tata air di suatu wilayah. Terdapat anggapan bahwa perusahaan berbasis kelapa sawit banyak memiliki andil dalam pemborosan air untuk menghidupi perkebunannya. Makin banyaknya perkebunan kelapa sawit dipandang sebagai ancaman bagi ketersediaan air di suatu wilayah. Akibat keberadaan perkebunan kelapa sawit, ketersediaan air (di mata air maupun sungai) di wilayah tersebut semakin berkurang. Isu itu merebak sedemikian rupa sehingga masyarakat pun bahkan kerap diimbau untuk tidak menanam kelapa sawit. Kalangan penggiat perlindungan lingkungan hidup pun ikut juga mengingatkan tentang “bahaya” nya sawit: pengembangan kelapa sawit akan mengubah lahan hijau yang subur, jutaan hektar, menjadi gurun tandus, nanti ketika usia hidup sawit (setelah replanting) berakhir.

 

Baca selengkapnya di : Buletin Faperta IPB