IPB dan Kyoto University (KU) memperbaharaui MoU kerjasama untuk lima tahun ke depan yang ditandatangani oleh Rektor IPB, Dr Arif Satria, dan President Kyoto University, Prof Juichi Yamagiwa pada tanggal 1 Desember 2018 di IPB International Convention Center (IICC). Penandatanganan MoU tersebut dilakukan disela acara acara “IPB & KU International Symposium on Education and Research in Global Environmental Studies in Asia“. Acara ini melibatkan  250 peserta dari 9 negara (20 universitas dan lembaga) dan juga dihadiri oleh perwakilan dari Kedutaan Besar Jepang dan jajaran pimpinan IPB.

Kerjasama IPB-KU telah berlangsung sejak lama khususnya mengingat banyaknya dosen-dosen IPB menempuh pendidikan di Kyoto University. Kerjasama resmi di tingkat fakultas dan pusat penelitian untuk pertamakalinya ditandatangani tahun 1983. Sejak ditandatanganinya  MoU di tingkat universitas tahun 2013, kegiatan kerjasama berlangsung lebih beragam dan intensif, antara lain berupa penyelenggaraan program Master Double-Degree (DD) IPB-KU, kegiatan kerjasama riset, mobilitas dosen dan mahasiswa yang rutin melalui winter course, spring course, intership serta penyelenggaraan international symposium dan pameran pendidikan.

Melalui perpanjangan MoU lima tahun ke depan, IPB akan lebih memperkuat dan akan lebih memperluas kegiatan unggulan bersama Kyoto University yaitu Double Master’s Degree Program IPB-Kyoto University yang  saat ini sudah berlangsung untuk bidang ilmu perencanaan wilayah (PS PWL) dan arsitektur lanskap (PS ARL) dengan Graduate School of Global Environmental Studies (GSGES) yang sudah menerima mahasiswa sejak 2017. Untuk Double Master’s Degree program dengan Graduate School of Agriculture telah terbuka untuk seluruh program studi dari IPB. Program ini pada awalnya diinisiasi oleh Fakultas Pertanian IPB bersama dengan Graduate School of Agriculture (GSA) dan Graduate School of Global Environmental Studies (GSGES), Kyoto University.  Saat ini telah ada 4 mahasiswa IPB (2 mahasiswa dari PS PWL dan 2 mahasiswa dari PS ARL) sedang studi di KU dalam rangka program DD tersebut dan ada 1 mahasiswa dari GSGES-KU sedang studi di PS PWL IPB.

Selain itu, telah diselenggarakan juga Study Fair (Study at Kyoto and Bogor) yang dihadiri lebih dari 250 mahasiswa dan siswa SMA yang datang dari Bogor dan luar Bogor dalam rangka menarik  minat mahasiswa dan calon mahasiswa untuk studi di IPB dan Kyoto University. Penyelenggaraan program kerjasama ini ditujukan menghasilkan lulusan ataupun inovator sosial dan lingkungan global dengan perspektif multibudaya yang kaya.

Sebelum penandatanganan MoU, dalam acara courtesy call President Kyoto University, Rektor IPB menyampaikan rencana strategis IPB ke depan diantaranya penyusunan agenda riset Agro-Maritim 4.0 untuk mengantisipasi era revolusi indutri 4.0 ke depan dimana peran teknologi akan semakin penting untuk mengatasi permasalahan tenaga kerja, yang saat ini ditandai dengan kecenderungan menurunnya minat generasi muda untuk bekerja di sektor pertanian. Kolaborasi strategis bersama Kyoto University, yang merupakan salah satu universitas terbaik dunia, merupakan salah satu strategi internasionalisasi yang dijalankan IPB untuk memperkuat kapasitas organisasinya dalam rangka memainkan peranan penting di kawasan Asia. (Rsyd)