
IPB Perkuat Inovasi lewat Program Kreatif Mahasiswa
IPB Perkuat Inovasi lewat Program Kreatif Mahasiswa
Dr. Ir.Nurhayati, M.Sc selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, membuka acara sosialisasi program kreatif mahasiswa (PKM) yang diikuti oleh puluhan Tim PKM mahasiswa Faperta 2019 yang bertempat di Auditorium Toyib Hadiwijaya (19/9). Dalam kesempatan kali ini tengah hadir bersama narasumber yakni, Prof. Dr. Ir. Ronny Rachman Noor, MRur.Sc salah satu Juri pada Pekan Ilmiah Mahasiswa (PIMNAS) ke-32 di Bali.
Fakultas pertanian, dalam meningkatkan program kreatif mahasiswa tentunya mendorong para mahasiwa untuk segera mempersiapkan diri dan membentuk suatu grup. “tentunya Faperta juga akan membentuk klinik yang dijadikan tempat untuk berkonsultasi dan mendapatkan bimbingan dan arahan dari para dosen.” Ucap Wakil Dekan Faperta
Menyongsong Faperta siap juara 2020, maka hal yang perlu dilakukan mahasiswa adalah berfikir kreatif, kreatif bisa muncul dengan mengamati semesta. Kreatif tidak selalu canggih, kreatif itu mengenal cara berfikir seseorang untuk kreatif. “Jika mahasiswa ingin eksis di tingkat nasional, mahasiswa harus berfikir bagaimana memodifikasi yang sudah ada,”Tutur Prof. Ronny.
Melihat tujuan Program Kreatif Mahasiswa sebagai acuan yakni dapat menumbuhkan dan mengembangkan minat penelitian, kewirausahaan, keperdulian kepada masyarakat dan inovasi. Selain itu PKM ini dapat melatih individu untuk menulis serta mengasah kreativitas mahasiswa untuk menghasilkan luaran yang bersifat unik dan dapat melatih kerjasama.
Program kreatifitas mahasiswa (PKM) memiliki lima bidang, yakni penelitian, kewirausahaan, pengabdian masyarakat, terapan teknologi dan karsa cipta. Untuk PKM karya tulis memiliki tiga bidang yaitu, gagasan tulis, artikel ilmiah dan Gagasan Futuristik Kreatif. Kunci kreatifitas memiliki kegunaan seperti teknologi yang diaplikasikan dan memiliki hasil. Seperti karsa cipta tidak harus memiliki mitra tetapi harus memiliki fungsional dan tidak perlu komersial sehingga bisa diwujudkan dalam prototipe berupa barang atau jasa.
Untuk bidang kewirausahaan, mahasiswa melatih secara kelompok untuk menciptakan suatu produk dan tidak menyamakan produk yang sudah ada, yang dinamakan bisnis produk intelektual. “Banyak bidang yang bisa diambil seperti bagi kelompok non profit karya bisa terbentuk oleh konsep perubahan bersifat futuristik dan realistik, proses berfikir yang dinilai, menghayal yang bergunan dan memecahkan masalah bersifat futuristik itu luar biasa,” Pungkasnya.