Faperta IPB

e5bffab0-8b20-420a-87ac-51e9aceed734

Ikatan Alumni Faperta IPB, Gelar Sarasehan Nasional Kopi

NEWS

Ikatan Alumni Faperta IPB, Gelar Sarasehan Nasional Kopi

[boc_heading color=”#333333″]Ikatan Alumni Faperta IPB, Gelar Sarasehan Nasional Kopi [/boc_heading]

Ikatan Alumni Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IKA Faperta IPB) bekerjasama dengan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Pertanian (BEM Faperta) menggelar Sarasehan Nasional Kopi pada Sabtu (15/12) bertempat di Auditorium Andi Hakim Nasution kampus IPB Bogor. Sarasehan kali ini dihadiri oleh sejumlah ahli kopi, petani kopi, pecinta kopi, dan akademisi di bidang pertanian dan perkebunan kopi. Atas terselenggaranya Sarasehan nasional kopi tersebut  bertujuan untuk mengkaji bersama-sama mengenai permasalahan kopi dengan cara mencari solusi agar kopi menjadi komoditas utama yang paling banyak diminati.

Hal ini juga disampaikan Ketua IKA Faperta, Dr. Ir. Ernan Rustiadi, M.Agr dalam kata sambutannya mengatakan bahwa komoditas kopi harus menjadi perhatian semua pihak, baik pemerintah, akademisi, maupun petani kopi. Beliau menyatakan, saat ini tren konsumsi kopi di pasar domestik semakin meningkat, sehingga perlu upaya untuk menjaga tren tersebut supaya tetap stabil.

“Karena permintaan kopi di masyarakat semakin meningkat, maka bagaimana menjaga  supply kopi agar tetap seimbang. Disamping produktivitas kopi kita yang masih sangat rendah, bahkan tertinggal  jauh oleh negara Vietnam,” tutur Ernan.

Produktivitas kopi di Indonesia saat ini baru sekitar 0,6 sampai 0,7 ton per hektar. Jumlah tersebut masih kurang jika dibandingkan dengan produktivitas kopi di negara Brazil yang sudah lebih dari 4 ton per hektar. Di sisi lain, kebun kopi yang masih didominasi oleh perkebunan rakyat juga menjadi tantangan yang harus diperhatikan. Sebagai contoh, sebanyak 96,11 persen perkebunan kopi dimiliki oleh petani kecil sehingga perlu adanya pendampingan dari pra ahli kopi agar petani melakukan budidaya kopi secara baik dan benar.

Disamping itu, seiring terkait persoalan di daerah hulu pada perkebunan kopi, Dekan Fakultas Pertanian Dr. Suwardi mengatakan,  Fakultas Pertanian memiliki tenaga ahli (dosen) yang meggeluti komoditas kopi. Tidak menutup kemungkinan, kami sebagai insitusi pendidikan memiliki program studi Departemen Agronomi dan Hortikultura pada mata kuliah yang berfokus pada perkebunan kopi,“tuturnya.

Dekan Faperta juga mendukung penuh upaya untuk peningkatan produktivitas tanaman kopi serta menyelesaikan berbagai persoalan kopi di Indonesia. Beliau mengatakan bahwa perlu adanya sinergitas antara akademisi, pemerintah, dan petani kopi agar kopi Indonesia semakin unggul.

Kegiatan sarasehan nasional kopi kali ini dimeriahkan dengan adanya rangkaian Expo mengenai kopi yang diikuti oleh para peserta yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Selain itu, dalam rangkaian acara tersebut para peserta sarasehan berkesempatan untuk mengunjungi langsung  kebun kopi Cibulao, Bogor, dimana para peserta dapat melihat lahan perkebunan kopi dan mengetahui komoditas dan produktivitas perkebunan tersebut. (Rsyd/Rid)