Faperta IPB

Picture Seminadr Sentul 2

Faperta IPB Launching Intercropping Padi Gogo di Lahan Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) untuk Mendukung Swasembada Beras

NEWS

Faperta IPB Launching Intercropping Padi Gogo di Lahan Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) untuk Mendukung Swasembada Beras

Pada pengucapan sumpah sebagai presiden Republik Indonesia di Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD, Jakarta, pada Minggu 20 Oktober 2024, Presiden Prabowo menyatakan komitmen Indonesia menuju swasembada pangan dan energi sebagai langkah utama untuk menghadapi tantangan global yang semakin kompleks. Berkaitan menanggapi hal tersebut, Fakultas Pertanian IPB University merespons dengan meluncurkan program intercropping Padi Gogo di Lahan Peremajaan Sawit Rakyat. Kegiatan launching tersebut dilaksanakan di Aston Sentul Lake Resort & Conference Center, Bogor pada 19 November 2024 yang dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan, Menteri Pertanian, Direktur Utama Holding PT Perkebunan Nusantara III, Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara IV (PalmCo), Rektor Institut Pertanian Bogor, serta para guru besar di lingkup fakultas pertanian dan para stakeholders di bidang kelapa sawit.

“IPB sudah merangkul sebanyak 6.9% desa di Indonesia sebagai mitra, perguruan tinggi di Indonesia ada lebih dari 4.200, jika banyak perguruan tinggi melakukan hal yang sama, ada berapa banyak desa yang bisa ikut dikembangkan sebagai bentuk upaya mendukung swasembada pangan.” Ucap Rektor IPB, Prof. Dr. Arif Satria, SP, M.Si pada pidatonya.

Pada kegiatan tersebut juga dilaksanakan seminar dengan narasumber yang berpengalaman di bidang padi gogo dan kelapa sawit, yaitu Prof Dr. Ir. Suryo Wiyono, Prof. Suwarto, Dr. Misnawi, Sumaryanto S.P., M.Si, Ratnawati Nurkhoiry, M.Sc, dan dimoderatori oleh Dr. Tungkot Sipayung.  Dihimpun kesimulan dari hasil seminar, produksi gabah dan beras pada September – Desember 2024 mengalami penurunan sehingga perlu dipertimbangkan upaya ekstensifikasi untuk meningkatkan produktivitas, salah satunya yaitu dengan melakukan intercropping padi gogo di kelapa sawit.

Prof. Suwarto menjelaskan mengenai peluang penanaman padi gogo di kelapa sawit, bahwa penanaman padi gogo akan dilakukan di gawangan hidup kelapa sawit. Ketika penanaman ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan yaitu untuk mencapai hasil maksimal sebaikanya ditanam di bulan basah.

Sebagai contoh, turut hadir Pak Sudargo, salah satu petani di Pati yang sudah membudidayakan padi gogo di bawah pohon Jati.

“Saya mendapatkan benih IPB padi 9G dari dekan Faperta dan sudah menanam selama 3 tahun, di musim yang jarang hujan, tidak dirawat, bahkan tumbuh rumput, malai tetap tumbuh subur.”

Ratnawati Nurkhoiry, M.Sc yang mewakili RPN, turut menjelaskan mengenai sistem ekonomi dan kelembagaan, beliau mengungkapkan petani akan menerima bantuan paket benih pada gogo unggul, dan menggunakan benih yang berasal dari tanaman produksi yang sudah mendapatkan uji kelayakan dari lembaga pemulia komoditasnya.

Prof. Dr. Ir. Suryo Wiyono, M.Sc.Agr, dalam penyampaian materinya sangat meyakini bahwa program “Intercropping Padi Gogo di Lahan Peremajaan Sawit” ini akan berhasil. Selain kesiapan teknologi, Fakultas Pertanian IPB Universirty sudah memiliki program rintisan penanaman padi gogo di beberapa titik seperti di Pati, Blora, Bantul, Gunung Kidul, dan Bogor yang pada awal tahun 2024 sudah mencapai luas 30 Ha.

Menteri Koordinator Bidang Pangan Indonesia, Zulkifl”i Hasan pada kesempatan ini turut memberikan sambutan, beliau mengungkapkan, ”Saat ini seluruh kekuatan akan difokuskan kepada pangan sebagai salah satu fokus utama di pemerintahan Pak Prabowo. Dalam memenuhi hal tersebut, banyak sekali keterlibatan dari hulu ke hilir, dan tentunya dibutuhkan sinergi yang kuat terutama dari IPB. “

 

Sebagai bentuk balasan dari Menteri Koordinator Bidang Pangan, Rektor IPB pada closing speech menyatakan bahwa saat ini IPB University berkolaborasi dengan Holding PTPN III untuk mengembangkan intercropping padi gogo pada lahan sawit. Melalui luas lahan 407.000 Ha sawit, diperkirakan penanaman padi gogo dapat meningkatkan produksi 1,1 juta ton. IPB University bersama Holding PTPN III akan melaksanakan penanaman perdana pada lahan pilot project di Siak, Riau yang direncanakan dalam pekan depan. Selanjutnya, keberhasilan program ini dapat menjadi salah satu opsi kebijakan agar para pelaku kepala sawit dapat menanam padi gogo. Tidak hanya itu, Rektor juga mengajak seluruh komponen lapisan dari petinggi negeri, korporasi, akademisi, dan masyarakat untuk bersama-sama menyukseskan program sehingga swasembada pangan bisa dicapai.