Dibalik Keberhasilan Panen Raya Petani Ciasem: Peran IPB dalam Mendiseminasikan Teknologi
Dibalik Keberhasilan Panen Raya Petani Ciasem: Peran IPB dalam Mendiseminasikan Teknologi
Desa Ciasem Girang mendadak menjadi perbincangan warganet di media daring dan media sosial. Pasalnya pada pada Minggu pagi, 8 Oktober 2023 Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo mengunjungi desa tersebut dengan didampingi Plt. Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi, Pj. Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, dan Bupati Subang Ruhimat. Dilansir dari siaran pers Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, presiden mengatakan bahwa hasil yang didapatkan oleh petani cukup menyenangkan dengan hasil 9 ton per hektar. Presiden juga mengatakan bahwa hasil panen yang baik ini akan menambah cadangan beras nasional.
Petani Ciasem Girang tentu merasakan kegembiraan yang tak terhingga. Pasalnya, baru pada tahun ini mereka merasakan panen yang melimpah. Sebelumnya, beberapa petani mengalami gagal panen hampir 2 tahun berturut-turut akibat serangan hama penggerek batang padi (PBP) dan hama tikus. Hama PBP merupakan hama endemik daerah pantai utara Jawa Barat yang serangannya beberapa kali menyebabkan puso.
Melihat permasalahan tersebut, IPB melalui program Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) menerjunkan 15 orang untuk memahami lebih dalam dan mencari penyebab gagal panen di Ciasem . Pada Juni 2022, KKN-T IPB turut membawa program penyuluhan “Pengendalian Hama Tikus” yang melibatkan ahli tikus yaitu Dr. Ir. Swastiko Priyambodo, M.Si. Pendampingan juga dilakukan untuk pengembangan burung hantu untuk pengendalian tikus di hamparan tersebut. Petani muda pak Vektor berhasil mengembangkan burung hantu di Desa Ciasem Baru, sebelah Desa Ciasem Girang. Selain itu mahasiswa KKN-T juga mengadakan gerakan pengumpulan kelompok telur penggerek pada persemaian.
Hama PBP memang menjadi perhatian khusus bagi Fakultas Pertanian IPB. IPB sendiri telah melakukan riset terhadap hama PBP sejak lama hingga ditemukan berbagai teknologi pengendalian yang sudah teruji di lapangan. Teknologi tersebut adalah gerakan pengumpulan kelompok telur dan bioimunisasi benih. Teknologi bioimunisasi benih merupakan teknologi terbaru yang meningkatkan imunitas tanaman menggunakan cendawan endofit dan Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR). Mekanisme nya mirip dengan vaksinasi Covid. Kegiatan bio imunisasi dilakukan dengan perendaman benih dengan dua agens hayati tersebut. Kegiatan ini dliakukan selepas selesainya KKN-T bulan Agustus 2022, dalam kerangka IPB yaitu Kedaireka IPB Patriot Pangan dengan topik Bioimunisasi padi.
Pendampingan selanjutnya dilakukan melalui program Patriot Pangan IPB University pada September – November tahun 2022. Program ini melibatkan 15 orang mahasiswa dan tiga ahli hama penyakit IPB yaitu Prof Suryo Wiyono, Prof Widodo, dan Bonjok Istiaji M.Si. Masyarakat turut antusias untuk terlibat dalam upaya pengendalian hama PBP. Lebih dari 50 orang perwakilan kelompok tani di hamparan 200 hektar terlibat dalam gerakan pengendalian PBP, di Desa Ciasem Girang dan Ciasem Baru. Pak Vektor dan Pak Casmudi merupakan penggiat petani yang sangat aktif terlibat dalam penerapan teknologi bio imunisasi tersebut.
Keberhasilan ditunjukkan dengan terkendalinya penggerek batang dan juga tikus pada MT1 , yang panen bagus 7-8 ton/ha pada bulan Maret -April 2023. Baik kegiatan KKN-T dengan topik khusus pengendalian tikus, maupun Bio imunisasi Padi didukung penuh oleh UPTD Ciasem Subang. Ka UPTD Pertanian Ciasem, H. Mad Anwar SP MP beserta jajaran penyuluh pertanian lapangan (PPL), sangat aktif mengorganisasi, mendampigi dan bekerja Bersama dalam dua kegiatan tersebut.
Melalui teknologi ini, petani Ciasem mengalami peningkatan pendapatan karena produktivitasnya meningkat hingga 9-12 ton per hektar, untuk panen Oktober 2023. Hingga kini teknologi tersebut masih diterapkan oleh petani.. Kolaborasi antar pihak yaitu akademisi IPB, mahasiswa, petani, dan pemerintah daerah merupakan unsur kunci bagi petani padi Ciasem dari kegagalan panen, bahkan panennya di atas rata rata.
Gambar 1. Prof Suryo Wiyono mendampingi praktek bio-imunisasi benih dengan petani, dengan fasilitasi UPTD Pertanian Ciasem
Gambar 2. Prof Suryo Wiyono, guru besar proteksi tanaman yang juga Dekan Fakultas Pertanian IPB melakukan pengamatan bersama dengan petani terhadap padi yang di bio imunisasi.