
Studium Generale ; “Ketahananan Pangan dan Kebijakan Food Estate” Mata Kuliah Politik Pertanian
Studium Generale ; “Ketahananan Pangan dan Kebijakan Food Estate” Mata Kuliah Politik Pertanian
Pada kesempatan kali ini, kuliah virtual online mata kuliah politik pertanian mengadakan Studium Generale yang dilaksanakan pada Jumat (6/11). Menghadirkan pembicara Dr. Suwandi (Dirjen Tan. Pangan) dan di moderatori oleh Dr. Suwardi, Prof. Edi Susilo dan Dr. Ernan Rustiadi.
Dalam sambutannya, Dr Ernan Rustiadi (Koordinator Mata Kuliah Politik Pertanian menyampaikan bahwa mata kuliah politik pertanian adalah kuliah terakhir bagi mahasiswa mata kuliah ini diasuh oleh fakultas dan merupaakan matakuliah pamungkas bagi mahasiswa. Mata kuliah ini fokus pada berdiskusi mengulas topik terkait kebijakan pemerintah, dimensi lingkungan dan Hal yang dihadapi masyarakat pertanian dan sebagainya.
Disamping itu, Prof. Edi Santoso mengatakan dengan adanya studium generale ini diharapkan mahassiwa dapat menyampaikan pandangan murni. Hal itu merupakan satu kerangka besar upaya mencapai ketahanan pangan Indonesia, artinya dari sisi politik, ketika bangsa indonesia sudah berani menyatakan food estate, maka sejatinya kita harus udah mandiri di dalam kebijakan pangan kita.
Pengertian food estate berbasis korporasi petani adalah suatu usaha pangan dan pertanian skala besar yang berbasis klaster dan multi komoditas (pangan, hortikultura, ternak, perkebunan) serta terintegrasi dari on-farm sampai off farm (industri pengolahan) dengan penerapan teknologi modern (benih/bibit unggul berkualitas hasil litbang, mekanisasi dll) yang dikelola melalui korporasi petani secara professional dan berkelanjutan.
Dalam kesempatan pemaparan materi, Dr. Suwandi yang diwakili oleh Dr. Edi Purnawan menyampaikan, mengenai Food estate dikibarkan sudah lama, ada kisah sukses, ada juga kegagalan. Memilih kembali kebijakan food estate, kebijakan Food estate saat ini kondisi terakhir triwulan ketiga untuk indonesa minusnya berkurang angka terakhir -5, sekarang -3 kita lihat subsektor pertanian masih surplus. (Rdh)