Kegiatan PPM
Kegiatan PPM
Capaian dalam bidang Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (PPM)
Di Bidang penelitian, banyak inisiasi dari Faperta pada periode sebelumnya yang kemudian menghasilkan pusat-pusat penelitian dan berkembang hingga hingga saat ini. Faperta sebagai bagian dari IPB harus terus meningkatkan perannya dalam pembangunan nasional. Oleh karena itu berbagai konsep kebijakan, inovasi dan teknologi telah banyak dihasilkan, hal tersebut tidak terlepas dari banyak hibah penelitian kompetitif yang didanai, misalnya pengembangan Pusat Penelitian Pengembangan Buah-buahan Tropika (RUSNAS) yang melahirkan Pusat Penelitian Hortikultura Tropika (PKHT) dan Center Grant yang melahirkan Pusat Studi pemuliaan (PSPT)di Departemen AGH, Pusat Studi Lahan Basah (URGE) di Departemen ITSL, dan Pengendalian Hama Tanaman Terpadu (PHT) di Departemen PTN dari URGE, PHK-B Ditjen Dikti). Selain itu Faperta juga pernah mendapatkan dana untuk peningkatan kualitas sarjana melalui QUE Project dari Departemen PTN.
Dalam bidang PPM, Faperta yang memiliki cukup banyak mahasiswa dan dosen yang berkualitas telah banyak melakukan kerjasama dengan berbagai pihak dalam rangka pelayanan maupun pengabdian kepada masyarakat. Pengalaman masa lampau yang sukses dengan Program Bimas, menjadi pendorong Pimpinan Faperta selanjutnya untuk terus melakukan pengabdian kepada masyarakat dan bekerjasama dengan berbagai pihak. Kerjasama tersebut meliputi pembuatan konsep pembangunan daerah, studi kelayakan, survei, pendampingan dan bantuan teknis baik untuk swasta, pemda atau lembaga pemerintah lainnya. Pengalaman melakukan penelitian dan kerjasama dengan mitra luar negeri membuat Faperta lebih matang. Pengalaman tersebut telah dapat meningkatkan rasa percaya diri dan membuat atmosfir yang lebih baik di seluruh faperta, sehingga jumlah penelitian dari tahun ketahun dan juga jumlah publikasi nasional maupun internasional dapat meningkat. Prestasi yang telah dicapai oleh Faperta hingga tahun 2015 antara lain:
- Pelepasan varietas baru hasil pemuliaan pada tanaman (padi, cabei, tomat, kentang, kedelai, mdan buah-buahan melon, pisang, jagung, pepaya, dsb)
- Inovasi danTeknologi: bio-agents, pengelolaan lahan lahan pasang surut, teknologi IPB Prima untuk budidaya padi, mikroba untuk pupuk organik, pengendalian hama terpadu (PHT), GAP, sistem karantina tumbuhan, manajemen tanah tailing dsb,
- Konsep (Model): Komunitas Estat Pertanian (KEP), pengelolaan perkebunan terpadu, pertanian berbasis pembangunan daerah, sistem pertanian terpadu, agrowisata dan lanskap budaya, dsb.
- Terbentuknya Pusat Benih (seed center) nasional (sebagai kelanjutan dari Pusat Studi Pemuliaan Tanaman).
Departemen ITSL sejak awal tahun 1970an telah memberikan layanan analisis hara dan tanaman, baik untuk keperluan penelitian maupun pengembangan pertanian secara luas, dan masih terus berjalan dengan baik hingga saat ini. Jasa layanan ini kemudian menjadi unit Satuan Usaha Akademik (SUA). Kualitas layanan laboratorium tersebut dapat ditingkatkan melalui pengadaan alat dari dana Program Center Grant (1999-2001), QUE (1999-2003), dan berbagai hibah kompetisi yang diperoleh dosen ITSL. Tahun ini Laboratorium tersebut telah diusulkan dan divisitasi untuk mendapatkan sertifikasi ISO 17025. Departemen ITSL juga telah mendapatkan hak paten internasional dan dua hak paten nasional atas nama Dr. Dwi Andreas Santoso. Produk penelitian yang telah mendapatkan hak paten internasional adalah :” Antibiotic and Method for Production Thereof; International Application Number PCT/EP/2005/054736. Publication Number: WO/2006/032683, Publication Date 30-03-2006. World Intellectual Property Organization. Hak paten internasional tersebut telah diakui oleh Amerika Serikat bulan Juli 2011, dan oleh Uni Eropa bulan Mei 2011. Hasil penelitian yang telah memperoleh hak paten nasional adalah (1) “Teknik Cepat Pengolahan Limbah Minyak Bumi secara Biologis dan Bioremediasi Lingkungan Tercemar Minyak Bumi” dengan nomor permintaan Hak Paten: P00200700064 dan (2) “ Ekstraksi Cepat dan Pemurnian DNA dari Tanah, Sedimen serta Bahan Alam Lain untuk Kloning Molekuler, Deteksi Molekuler, Pembuatan Pustaka Metahenom dan Analisis Forensik” dengan nomor Paten Sederhana ID 0000403S dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Direktur Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, 29 Juli 2003. Produk lain yang telah dikenal secara nasional adalah lubang resapan biopori yang dipelopori oleh Ir. Kamir R. Brata M.Sc. Lubang resapan biopori mulai diperkenalkan oleh Ir Kamir R. Brata M.Sc. di lingkungan kampus melalui berbagai penelitian seperti pengaruh lubang resapan biopori terhadap konservasi tanah dan air, biota tanah, sifat fisik dan kimia tanah, kesuburan tanah dsb. Saat ini, lubang resapan biopori telah disosialisasikan kepada masyarakat non kampus, baik pemerintah maupun swasta.
Dosen di Departemen Agronomi dan Hortikultura melalui program RUSNAS Buah Tropika yang dimulai pada tahun 1990an telah dihasilkan dan dilepas serta didiseminasikan 4 varietas manggis, 4 varietas pepaya, 5 varietas pisang, 4 varietas nenas, dan 3 varietas melon. Selain itu melalui berbagai hibah sudah diperoleh satu varietas unggul kentang, dua varietas cabai, tiga varietas padi, satu varietas sorghum dan dan dua varietas kedelai tahan naungan. Bersamaan dengan itu sudah dikembangkan konsep Good Agricultural Practices (GAP) untuk benih hortikulktura, serta buah dan sayur segar, dilengkapi dengan dokumen pendukung implementasinya dalam bentuk Standard Operating Procedure (SOP) untuk lebih dari 7 komoditas buah. Implementasi di lapang sudah dijalankan bekerjasama dengan Pemerintah Pusat dan Daerah (3 provinsi dan 7 kabupaten), Kelompok Tani, Distributor Buah, Exportir dan Lembaga Donor Internasional seperti Horticulture Partnership Support Program-Indonesian Netherland Association (HPSP-INA) dan Taiwan Technical Mission (TTM). Departemen AGH dan PTN juga dapat turut memenangkan hibah kompetitif I-MHERE B2c. Program hibah ini telah berhasil menghasilkan teknologi dan inovasi yang sampai saat ini terus dikembangkan. Selain itu Departemen AGH juga dapat tersertifikasi SO 9001:2008 dan sertifikasi ISO 17025 untuk laboratoriumnya. Departemen AGH juga telah berhasi membangun teaching farm kelapa sawit seluas 60 hektar melalui perjuangan mendapatkan dana dari CSR beberapa perusahaan. Banyak hasil-hasil penelitian di Faperta yang masuk dalam daftar inovasi yang paling prospektif di Indonesia.
Departemen Proteksi Tanaman telah menghasilkan bio-control agents: Gliocladium (GlioProtect – yang telah didistribusikan oleh perusahaan swasta), bakteri PGPR guano, biopestisida dengan Pseudomonas fluorescens dan Bacillus substilis (yang telah diterapkan oleh petani lokal di sentra-sentra produksi sayuran di Cipanas, Jawa Barat), dan bio-pestisida (patent IPB). Di Departemen Proteksi Tanaman juga telah terbentuk tiga pusat keunggulan (Center of Excellence) yaitu: (a) Klinik Tanaman sebagai unit pelayanan masyarakat untuk mentransfer teknologi Pengendalian Hama Terpadu (PHT) ke petani, (b) Pusat PHT dan (c) Koleksi Serangga untuk fasilitas pendidikan. Outreach kegiatan Departemen ini telah sampai pada pembentukan Klinik Lapangan di sentra produksi sayur di Tegal Jawa Tengah bekerjasama dengan pemerintah daerah. Teknologi PHT pada berbagai tanaman budidaya telah didiseminasi melalui berbagai fihak seperti Pemda dan IPPHTI BREBES, Klinik Mitra dengan PEMDA Tegal, PP Ushuludin Magelang, UNS, dan IPPHTI Bandung.
Departemen Arsitektur Lansekap secara terintegrasi bekerjasama dengan berbagai pemerintah daerah kabupaten dan kota telah melakukan pengembangan tataruang dan pengelolaan taman dan penghijauan kota, serta inventarisasi pohon untuk lanskap. Bersama pemerintah daerah, departemen ini juga melakukan pengelolaan lanskap berbasis daerah aliran sungai (DAS), agroforestry dan ecovillage serta analisis ruang terbuka hijau. Kapasitas keunggulan Departemen ARL dalam desain dan pemeliharaan taman dan pohon perkotaan merupakan keunggulan yang perlu didiseminasikan dalam rangka perbaikan lingkungan hidup dan peningkatan kenyamanan kehidupan ke semua pemangku kepentingan.